Doa Kafarah Ghibah – Sudah menjadi rahasia umum betapa ghibah menjadi kegiatan sehari-hari hampir seluruh masyarakat Indonesia. Sampai-sampai, perbuatan ini dirasa mustahil untuk dilepaskan dari budaya Indonesia. Lantaran, rasanya gibah terlalu mengasyikkan, membuat emosi merasa puas, dan seolah-olah mendapatkan berbagai kenikmatan lainnya.
Lebih parahnya lagi, tidak sedikit orang yang menganggap jika ghibah bukanlah masalah, bahkan sesuatu yang lumrah terjadi. Namun, tahukah Anda, jika ghibah merupakan perbuatan yang diharamkan di agama Islam? Bahkan, melakukan ghibah diibaratkan sebagai perbuatan memakan bangkai saudaranya sendiri.
Sebelumnya, Apa itu Ghibah?
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya Anda mengetahui apa itu ghibah. Karena, bisa saja pemahaman Anda antara ghibah dengan konotasi lainnya tertukar. Dengan begitu Anda bisa menghindari perbuatan yang dianggap bukan ghibah, namun memiliki makna sama.
Menyambung definisi ghibah, Anda bisa membaca langsung hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R, sebagaimana berikut:
اتدرون ما الغيبه؟ قالوا: الله ورسوله أعلم .قال:الْغِيبَة ذِكْرك أَخَاك بِمَا يَكْرَه قِيلَ: أَفَرَأَيْت إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُول ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُول فَقَدْ اِغْتَبْته ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَقَدْ بَهَتّه
Artinya:
“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”
Lalu Rasulullah bersabda:
“Kamu menyebut tentang saudaramu apa yang dia benci.”
Ada seseorang bertanya, “Bagaimana jika yang aku bicarakan ada pada dirinya?”
Rasulullah menjawab:
“Jika yang engkau bicarakan ada pada dirinya berarti engkau telah menggunjingnya, dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh engkau telah berbuat dusta.” (HR. Muslim).
Demikianlah ghibah merupakan perbuatan menggunjing, yang mana berlaku ketika Anda mmbicarakan orang lain karena kebenarannya ataupun menyebarkan kebohongan. Ketika melakukan ini, biasanya emosi akan terangsang dan kecanduan terus untuk menggunjing keberadaan atau perbuatan orang lain. Terlebih, mengingat hakikat manusia sebagai makhluk hidup yang senang bersosialisasi.
Mencegah perbuatan ghibah memanglah perkara yang sulit, meskipun itu diawali dengan niat yang benar, seperti menceritakan perbuatan zhalim seseorang agar tidak ada yang menjadi korban dari orang tersebut.
Akan tetapi, orang-orang kerap kali terjerumus dalam arus menggunjing orang lain. Mulut lupa dikontrol, berbicara panjang lebar. Tanpa disadari, pikiran pun terangsang dari niatan untuk mempertingkatkan kepada orang lain menjadi mengghibah orang dengan perilaku buruk tersebut.
Mirisnya, ini tidak hanya sering terjadi ketika Anda sedang duduk berdua dan berbicara dengan teman. Di majelis-majelis pengajian pun terjadi hal seperti ini, termasuk ghibah online melalui aplikasi chating.
Oleh karena itu, salah satu langkah tepat yang bisa Anda lakukan adalah menjaga penglihatan dan pendengaran Anda. Jika Anda merasa tidak mampu mengontrol arah pembicaraan, usahakanlah untuk membaca doa kafarah ghibah sebelum maupun setelah bertemu orang-orang.
Bacaan Doa Kafarah Ghibah
Usai membahas dampak dari melakukan ghibah, sudah menjadi kewajiban kita untuk menghindari perbuatan tercela ini. Dan salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan membaca doa kafarah ghibah berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Latin:
“Allohummaghfir Lanaa Wa Lahuu”
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah kami dan dia (orang yang digunjing).” (HR. Hakim)
Dalam bacaan doa ini, setidaknya ada beberapa nilai yang bisa dipetik darinya. Pertama, doa ini menegaskan kepada Anda untuk melakukan istighfar setelah melakukan dosa ghibah. Kedua, doa ini mampu mendorong kita untuk tidak mengulangi perbuatan ghibah lagi, mengingat pembacaan doa ini salah satunya dilatarbelakangi dari rasa penyesalan.
Selain itu, melakukan perbuatan ghibah dapat menghindarkan diri kita dari tuntutan orang yang Anda gunjing di hari kiamat nanti. Membaca doa ini pun bernilai kebaikan yang minimal bisa menutupi tuntutannya.
Cara Menghapus Dosa Ghibah
Apabila qadarullah-nya Anda tidak bisa mengontrol diri untuk menghindari perbuatan ghibah, namun Anda memiliki kesadaran atasnya, ada baiknya Anda segera mencari cara untuk menghapus dosa ghibah yang telah lakukan. Berikut cara-cara menghapus dosa ghibah yang bisa Anda lakukan.
1. Minta Maaf pada Korban Ghibah
Terlepas dari kebenaran faktanya, terlebih itu bukan sebagai bentuk nasihat, maka sebaiknya Anda untuk segera meminta maaf kepada korban ghibah secara langsung. Tujuannya, agar korban ghibah berkenan memaafkan perbuatan Anda. Dengan begitu Anda tidak ada tanggungan dosa ini di dunia. Pernyataan ini pun sudah diucapkan oleh Al-Hasan Al-Basri sebagai berikut:
كفارة الغيبة أن تستغفر لمن اغتبته
Artinya:
“Kafarah ghibah adalah memintakan ampun untuk yang dighibahi.” (AL-Majmu’ Al-Fatawa 3/291).
2. Melaksanakan Taubat Nasuha
Mengingat ghibah merupakan salah satu dosa besar, langkah solutif yang bisa Anda lakukan untuk menghapus dosa Anda adalah segera melaksanakan taubat nasuha. Agar nantinya dosa-dosa Anda bisa diampuni sebelum hari perhitungan tiba.
3. Menunaikan Sholat Sunnah
Kembali lagi, ingatlah bahwa ghibah merupakan salah satu dosa terbesar. Solusi lain untuk memohon ampun atas dosa besar ini adalah segera menunaikan sholat sunnah. Sebagaimana dalam surah Huud ayat 114, Allah SWT berfirman:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
Artinya:
“Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Huud ayat 114).
Itulah ulasan mengenai doa kafarah ghibah atau doa penebus dosa ghibah. Ghibah merupakan perbuatan “sepele” namun ternyata berdampak berbahaya untuk para pelaku dan korbannya. Semoga dengan membaca doa kafarah ghibah dan mengamalkan perbuatan yang dapat menghindarkan sekaligus menghapus dosa ghibah, kita bisa terhindari dan terampuni dari dosa ghibah.

Alumnus Sastra Indonesia, yang Sebagian hidupnya digunakan untuk menulis