Doa Perjalanan dan Bepergian – Membaca doa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan ketika hendak melakukan semua aktifitas. Sebagai seorang muslim, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan doa-doa harian seperti doa mau makan, doa akan tidur, doa berpakaian, dan hampir semua kegiatan yang dilakukan memiliki doa masing-masing, begitu juga ketika akan bepergian.
Ketika bepergian atau akan melakukan perjalanan, maka sangat dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Sebagi seorang hamba Allah, manusia tidak akan tahu apa yang akan terjadi serta apa yang akan menimpa kita ketika dalam perjalanan. Oleh karena itu dengan membaca doa perjalanan dan bepergian kita berharap semoga dilindungi oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala mara bahaya.
Selain membaca doa sebelum pergi, ketika akan bepergian atau safar kita juga disunnahkan untuk sholat sunnah sebelum pergi. Orang yang bepergian jauh disebut dengan musafir. Nah, ketika musafir melakukan perjalanannya tidak ada jaminan bahwa musfair akan baik-baik saja, aman dan terhindar dari permasalahan atau hambtatan. Oleh sebab itu, kita berdoa sebelum pergi guna meminta ridha Allah serta memohom perlindungan Allah semata.
Doa Bepergian Keluar Rumah
Ketika akan bepergian, maka hal pertama yang akan dilakukan adalah keluar rumah bukan?Adapun doa yang dilafalkan ketika keluar rumah yaitu:
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
bismillaahi tawakkaltu a’lallaahi wa laa ‘haula wa laa quwwatta illaa billaah.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku kepada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain Allah.”
Pada zaman dahulu ketika belum ada kendaraan seperti sekarang ini, perjalanan akan dilakukan dengan berjalan kaki bahkan hingga berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Namun seiring dengan berkembangan teknologi maka sudah mulai dicipatakannya kendaan darat seperti sepeda motor, mobil, kemudian kendaraan laut dan juga kendaraan air.
Setiap kendaraan yang dipilih sebagai transportasi bepergian memiliki doanya masing-masing, yakni doa naik kendaraan darat akan berbeda dengan doa yang dilafalkan ketika menggunakan kendaraan air atau udara.
Doa Bepergian dengan Kendaraan Darat
Seperti yang diketahui, kendaraan darat yang biasa digunakan sebagai alat transportasi bepergian meliputi sepeda motor, mobil, becak, mini bus, delman dan lain sebagainya. Adapun doa yang diamalkan ketika menaiki mobil atau sepeda motor yaitu:
بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ. سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
bismillah al’hamdulillah . sub’haanalladzii sakhoro lanaa hadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. wa innaa ila rabbinaa lamunngqolibuun.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.“
Doa Bepergian dengan Kendaraan Udara atau Laut
Dalam konteks tertentu seperti bepergian jauh keluar pulau atau luar negri, maka beberapa orang lebih memilih jalur udara atau jalur laut seperti pesawat terbang atau kapal. Tidak hanya kendaraa darat yang memiliki potensi kecelakaan, namun bepergian melalui jalur laut atau udara juga memiliki risiko dan kemungkinan kecelakaan yang lebih fatal.
Sehingga ketika bepergian menggunakan kendaraan laut atau udara, untuk memohon perlindungan Allah SWT kita disunnahkan untuk membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
bismillaahi majraahaa wa mursaahaa. inna rabbii laghofuururraa’hiim.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dengan membaca doa sebelum berpergian, maka kita ibarat sedikit membengkokkan takdir. Seperti yang diketahui, terdapat dua macam takdir yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.
Takdir muallaq adalah takdir Allah yang masih bisa diupayakan, yakni dengan membaca doa seperti dalam kegiatan sehari-hari. Seperti kisah Umar bin Khathab Ra yang pernah membatalkan kunjungannya kesuatu daerah ketika mendengar ada wabah penyakit di daerah tersebut. Ketika beliau ditanya kenapa alasannya, kemudian beliau menjawab:
“Saya menjauhi takdir yang satu dan kemudian mendekat ke takdir yang lain.”
Untuk melindungi diri dari setiap hal buruk yang mungkin terjadi dalam perjalanan, hendaknya kita jangan sampai melupakan membaca doa bepergian sebagaimana pesan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Sirjia Ra “Jika Nabi Muhammad SAW bepergian, beliau membaca doa.”
Doa Saat Sampai Tujuan
Setelah melakukan perjalanan yang begitu jauh, menghabiskan waktu yang tidak sedikit dan pada akhirnya sampai ke tempat tujuan dengan selamat merupakan rejeki yang sangat luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada kita. Oleh karena itu, sebagai hamba Allah yang tidak luput dari kesalahan dan khilaf, hendaklah mengucap syukur kepada Allah dengan membaca doa ketika sampai di tujuan seperti di bawah ini:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِىْ سَلَّمَنِىْ وَالَّذِىْ آوَانِى وَالَّذِىْ جَمَعَ الشَّمْلَ بِىْ
alhamdulillahilladzi sallamani walladzi awaanii walladzi jama’assamla bii
Artinya:
“Segala puji milik Allah yang telah menyelamatkan aku dan yang telah melindungiku dan yang mengumpulkan aku dengan keluargaku.”
Doa bepergian dan perjalanan memang tidak panjang, maka berusahalah untuk tetap istiqamah dalam membaca doa sehingga InsyaAllah kita akan mendapatkan hikmah serta manfaat yang begitu besar dan tidak hanya mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT. Akan tetapi ada hadist Rasulullah SAW bahwa keutamaan seorang musafir yang sedang dala perjalanan, yaitu:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ:
دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
Artinya:
“Tiga waktu diijabahnya do’a yaitu do’a orang yang terzholimi, do’a seorang musafir, dan do’a orang tua pada anaknya. (HR. Ahmad)”
Demikian doa perjalanan dan bepergian, semoga kita selalu diberi keselamatan serta perlidungan oleh Allah SWT.
Alumnus Sastra Indonesia, yang Sebagian hidupnya digunakan untuk menulis
