Puasa Asyura – Puasa sunnah merupakan salah satu ibadah yang paling gencar dilakukan oleh umat muslim, dan puasa asyura termasuk di antaranya. Seperti yang Anda ketahui, puasa asyura jatuh pada tanggal 10 Muharam, atau pada 19 Agustus 2021 dalam kalender Masehi.
Berdasarkan beberapa sumber, baik itu hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dari Hurairah RA maupun hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaki, melaksanakan puasa asyura mempunyai sejumlah keutamaan.
Inilah alasan mengapa melakukan puasa asyura dengan membaca niat, melakukan tata cara, dan memahami keutamaannya sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Niat Puasa Syura
Meskipun tidak wajib melafalkannya, namun ada baiknya Anda melakukan niat satu malam sebelum puasa syura, kalau bisa sebelum matahari menyeruak. Namun, bagi Anda yang baru melakukannya saat subuh, ini tetap diperbolehkan, asal Anda belum makan apa-apa.
Lalu, seperti apa bacaan niat puasa asyura? Berikut adalah bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Latih:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Syura
Bagaimana tata cara melaksanakan puasa syura? Berikut adalah langkah-langkah yang wajib Anda lakukan:
1. Niat
Selain yang disebutkan sebelumnya, Anda perlu melakukan niat puasa terlebih dahulu di waktu-waktu yang diharuskan. Sehingga, aktivitas puasa Anda sepanjang hari hingga waktu azan maghrib bisa dinyatakan sah.
2.Sahur
Langkah berikutnya adalah melakukan sahur. Aktivitas puasa syura satu ini dianjurkan untuk dilakukan, lantaran menjadi salah satu momen terbaik untuk beribadah. Sahur juga akan membuat tubuh Anda semakin kuat menjalankan puasa.
3. Memaksimalkan amalan ibadah
Alih-alih memilih untuk istirahat sepanjang hari, ada baiknya Anda memaksimalkan puasa Syura untuk memperbanyak ibadah wajib dan sunnah. Melakukan salat sunnah, memperbanyak membaca Al-Qur’an, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya dapat melipatgandakan pahala di momen hari Anda melakukan puasa syura.
4. Sudah puasa sepanjang hari? Jangan lupa untuk berbuka
Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah berbuka puasa. Selain untuk memenuhi rasa lapar Anda, berbuka puasa juga sudah menjadi satu-kesatuan puasa sunnah asyura. Alangkah baiknya Anda langsung berbuka ketika sudah memasuki waktunya, lalu baca doa berbuka puasa.
Keutamaan Puasa Asyura
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jika melakukan puasa asyura dapat memberikan banyak manfaat untuk pelakunya. Mengingat ibadah sunnah satu ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Lantas, apa saja keutamaan dari melaksanakan puasa asyura?
1. Termasuk puasa paling utama
Menjadi salah satu puasa sunnah di bulan Muharram, puasa syura termasuk puasa paling utama setelah puasa Ramadhan. Hal ini turut ditekankan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabdanya:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya:
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim)
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ
أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ
فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
2. Puasa sunnah yang paling diutamakan oleh Nabi
Tambah lagi, puasa syura merupakan puasa sunnah yang paling diutamakan oleh Rasulullah SAW. Sampai-sampai tidak ada puasa sunnah lain dengan keutamaan yang melampauinya. Sebagaimana hadits riwayat Bukhari menyebutkan:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم
يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)
3. Momen meminta ampunan atas dosa setahun sebelumnya
Inilah keutamaan puasa syura yang paling umum diketahui banyak orang. Tak lain dan tak bukan adalah menghapus dosa setahun sebelumnya.
Inilah keutamaan puasa asyura yang paling populer. Puasa asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Dengan menjalankan ibadah puasa asyura secara iklas, semoga kita bisa mendapatkan semua keutamaan di atas.

Alumnus Sastra Indonesia, yang Sebagian hidupnya digunakan untuk menulis