Puasa Ayyamul Bidh – Berpuasa adalah salah satu amalan yang disarankan bahkan wajib untuk dilakukan oleh setiap muslim. Amalan ini merupakan bentuk selalu berusaha seorang hamba untuk melawan hawa nafsu dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berkaitan dengan puasa, Islam mengajarkan beberapa jenis puasa yang bisa dilakukan.
Puasa ramadan adalah salah satu puasa yang wajib dilakukan untuk setiap muslim yang sudah balig. Nah, di samping puasa wajib tersebut, ada pula beragam puasa sunah yang dianjurkan untuk dilakukan. Memang, puasa ini adalah anjuran di mana seseorang tidak akan berdosa jika tidak melakukannya. Hanya saja, jika ia melakukan puasa tersebut, maka ia akan mendapatkan banyak keutamaan.
Nah, salah satu puasa sunah yang disarankan untuk dilakukan adalah puasa ayyamul bidh. Pernahkah Anda mendengar tentang puasa ini sebelumnya?
Sekilas Tentang Puasa Ayyamul Bidh
Sebagaimana disinggung sebelumnya bahwa ayyamul bidh adalah salah satu puasa sunah yang disarankan untuk dilakukan, terutama pada muslim yang ingin meningkatkan keimanan mereka. Puasa ini dilakukan di tiga hari setiap bulannya.
Dalam salah satu riwayat, Nabi Muhammad bersabda,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Yang artinya:
“Jika engkau ingin mengerjakan puasa tiga hari pada setiap bulannya, maka kerjakanlah puasa itu pada tanggal 13, 14, dan 15 (di bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi).
Dari riwayat di atas bisa diketahui bahwa adanya anjuran dari Nabi Muhammad sebagai panutan untuk melakukan puasa selama 3 hari setiap bulannya, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15. Oleh karenanya, puasa ini seringkali disebut dengan istilah puasa tengah bulan. Hanya saja, dalam penjelasannya, ulama cenderung berpendapat bahwa tanggal puasa tersebut tidak mutlak. Artinya, boleh saja berpuasa ayyamul bidh di tanggal yang berbeda.
Selain itu, puasa ayyamul bidh adalah ibadah yang cukup dianjurkan. Tidak hanya untuk menghidupkan sunah Nabi dalam keseharian, puasa ini juga merupakan salah satu cara untuk mengembalikan keseimbangan tubuh, terutama pada bagian pencernaan.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Sebagaimana puasa lainnya, tidak ada bacaan yang baku mengenai niat yang harus dibaca. Anda bisa saja berniat puasa ayyamul bidh dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, niat tidak perlu dibacakan secara lisan, melainkan hanya di dalam hati.
Pertanyaan lain yang kerap muncul perihal niat puasa adalah kapan untuk berniat puasa ayyamul bidh?
Berbeda dengan puasa ramadan yang harus berniat ketika malam menjelang sahur untuk memulai puasa, khusus untuk puasa sunah, termasuk ayyamul bidh, Anda bisa berniat puasa ketika hendak melakukan puasa atau bahkan ketika ingat. Niat tetap akan dianggap asalkan seseorang tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sebelumnya.
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Lalu, bagaimana dengan tata cara untuk melakukan puasa ayyamul bidh tersebut?
Secara umum, tidak ada rukun khusus yang harus dilakukan untuk melakukan puasa sunah yang satu ini. Ketika seseorang hendak melakukan puasa ayyamul bidh, maka ia disarankan untuk berniat dan makan sahur sebagaimana puasa seperti biasa. Akan lebih baik jika ia mengakhirkan makan sahur.
Setelah masuk waktu salat subuh, maka ia harus menahan diri dari berbagai hal yang bisa membatalkan puasa hingga nantinya waktu berbuka tiba ketika azan magrib. Hanya saja, meskipun tidak ada amalan khusus, namun ada penekanan untuk melakukan beragam amal saleh sebagai salah satu tindakan untuk mendapatkan lebih banyak pahala ketika berpuasa.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Ada beberapa keutamaan puasa ayyamul bidh yang bisa menjadi salah satu pertimbangan kenapa Anda sebaiknya melakukannya secara teratur. Keutamaan dari puasa ini juga bisa menjadi gambaran mengenai anjuran Nabi untuk berpuasa.
Adapun beberapa keutamaan dari puasa ayyamul bidh diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Merupakan anjuran dari Nabi Muhammad
Puasa ayyamul bidh adalah salah satu anjuran dari Nabi Muhammad untuk umat Muslim. Oleh karenanya, ketika seorang Muslim mengerjakan puasa ayyamul bidh, maka ia berarti telah menjaga sunah nabi dalam menjalankan kehidupannya.
Tidak hanya itu, puasa ayyamul bidh menjadi sebuah wasiat Nabi secara langsung. Dalam suatu riwayat, Abu Hurairah berpendapat yang artinya:
“Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, (2) Mengerjakan sholat Dhuha, (3) Mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).
Dari riwayat tersebut dapat diketahui bahwa puasa ayyamul bidh mendapatkan keistimewaan dan penekanan yang lebih. Oleh karenanya, sebagai hamba yang baik, ada baiknya jika Anda berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakannya.
-
Merupakan kebiasaan dari Nabi Muhammad
Keutamaan lain dari puasa ayyamul bidh adalah bahwa puasa ini merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Rasul secara rutin senantiasa berpuasa selama 3 hari di setiap bulan. Oleh karenanya, seorang muslim yang menjalankan puasa ini secara rutin, maka ia telah meniru kebiasaan Rasul sebagai wujud cinta kepadanya.
-
Pahala seperti puasa sepanjang tahun
Pahala yang didapatkan oleh seseorang yang mengerjakan puasa ayyamul bidh adalah seperti puasa sepanjang tahun. Keterangan ini tertera pada salah satu sabda Nabi Muhammad yang artinya:
“Mengerjakan puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
Riwayat tersebut merupakan penguat bagaimana puasa ayyamul bidh adalah salah satu puasa sunah yang utama. Tentu, jika seorang muslim melaksanakan puasa ini, ia akan mendapatkan pahala yang begitu besar.
Nah, demikian beberapa ulasan tentang puasa ayyamul bidh yang sebaiknya Anda lakukan. Dengan melaksanakan puasa ini secara rutin, tidak hanya pahala yang akan didapatkan, melainkan juga ketenangan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Mulailah menjalankan puasa ini dan berusahalah untuk merutinkannya.

Alumnus Sastra Indonesia, yang Sebagian hidupnya digunakan untuk menulis