Puasa adalah salah satu bentuk ibadah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad untuk umat Islam. Peribadatan ini pun menjadi bagian dari rukun Islam yang juga menjadi bukti ketakwaan dari seorang hamba.
Selain puasa wajib yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan, Nabi Muhammad mengajarkan beragam puasa sunah lainnya. Meskipun tidak wajib, namun melakukan puasa sunah adalah hal yang mulia dan merupakan wujud kecintaan umat kepada Nabi serta ketakwaan kepada Allah.
Salah satu puasa sunah yang cukup populer dan bisa menjadi amalan seorang hamba adalah puasa Daud. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai beragam hal terkait Puasa Daud untuk tambahan wawasan dan dorongan untuk melaksanakannya semampunya.
Pengertian Puasa Daud
Sebagaimana disinggung sebelumnya, puasa Daud adalah salah satu puasa sunah yang disarankan untuk dilakukan sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Puasa ini dilakukan secara berselang-seling. Maksudnya, ketika seseorang berpuasa di hari pertama, maka ia tidak berpuasa di hari kedua, lalu puasa lagi di hari ketiga, dan seterusnya.
Diantara puasa sunah lainnya, puasa Daud merupakan jenis puasa sunah yang paling disukai oleh Allah. Dalam salah satu riwayat, Nabi Muhammad bersabda:
أَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ
وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ
وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ
وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Yang artinya:
“Sebaik-baik solat di sisi Allah adalah solatnya Nabi Daud. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan Nabi Daud solat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Dan puasa Daud adalah puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” (HR. Bukhari).
Dari hadis di atas, bisa disimpulkan jika puasa Daud merupakan sebaik-baik puasa sunah di sisi Allah. Puasa ini memang disandarkan pada amalan yang dilakukan oleh Nabi Daud.
Dalam penerapannya, dibutuhkan keikhlasan dan istikamah yang tinggi. Oleh karenanya, seorang Muslim harus memperbaiki niat mereka sebelum melaksanakan puasa Daud.
Niat Puasa Daud
Setiap perbuatan baik tentu harus dilandasi dengan niat yang baik pula, termasuk puasa Daud. Namun, terkait niat untuk puasa Daud, sebenarnya tidak ada riwayat khusus yang membahasnya. Oleh karenanya, seorang Muslim boleh membaca niat secara bebas asalkan tidak bertentangan dengan ketetapan Allah, meskipun menggunakan bahasa Indonesia. Juga, niat tidak perlu diucapkan secara lisan.
Hanya saja, bacaan niat puasa Daud yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Dalam tulisan latin:
“Nawaitu Shouma Daawuda Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa”.
Yang artinya:
“Saya niat berpuasa Daud, sunnah karena Allah Ta’ala”.
Seorang Muslim boleh saja berniat dengan niat di atas, namun tidak ada larangan pula untuk menggunakan niat lain. Selain itu, niat puasa Daud boleh dibaca di malam hari sebelum sahur, menjelang sahur atau bahkan setelah waktu subuh tiba ketika telat sahur, asalkan belum melakukan perbuatan yang membatalkan puasa secara umum.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Daud
Secara umum, pelaksanaan puasa Daud sama saja dengan pelaksanaan puasa pada umumnya. Hanya saja, untuk memudahkan, detail pelaksanaan puasa Daud yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Membaca niat puasa Daud karena Allah. Hanya saja, karena puasa Daud merupakan puasa sunah, maka seorang Muslim tetap bisa melakukan puasa meskipun ia berniat di pagi hari, asal belum melakukan hal yang membatalkan puasa
- Menyantap makanan sahur secukupnya untuk mendapatkan berkah dari puasa yang hendak dijalankan. Menyantap sahur memang tidak wajib, tetapi cukup dianjurkan
- Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa lainnya, seperti makan, minum, berhubungan badan di siang hari, muntah dengan sengaja dan lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain itu, dianjurkan untuk melakukan lebih banyak amal saleh
- Menyegerakan berbuka ketika waktu berbuka sudah tiba. Disunahkan untuk berbuka sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad
Tentu, tata cara untuk melaksanakan puasa Daud memang tidak berbeda dari puasa lainnya. Hanya saja, terkait waktu pelaksanaan, puasa Daud cenderung lebih khusus dengan pola puasa selang-seling.
Keutamaan Puasa Daud
Telah disinggung sebelumnya bahwa puasa Daud termasuk puasa sunah utama. Hal tersebut sesuai dengan riwayat dari Nabi Muhammad yang telah disertakan di atas.
Nah, ada beberapa keutamaan dari puasa Daud yang penting untuk diketahui. Keutamaan ini nantinya bisa menjadi pendorong kenapa seorang Muslim perlu berusaha untuk melaksanakannya.
Adapun beberapa keutamaan dari puasa Daud diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Puasa sunah paling tinggi
Ada cukup banyak puasa sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan sesuai perintah Nabi Muhammad, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa 3 hari di setiap bulan, dan lainnya. Namun, diantara puasa sunah yang dianjurkan, puasa Daud memiliki tingkat paling tinggi berdasarkan hadis Nabi Muhammad.
-
Puasa yang paling adil
Puasa Daud juga disebut sebagai puasa yang paling adil. Sebutan ini disandarkan pada pola pelaksanaannya di mana seorang Muslim berpuasa dalam satu hari dan berbuka di hari berikutnya.
-
Dicintai Allah
Berdasarkan hadis dari Nabi Muhammad, puasa Daud adalah salah satu puasa yang paling dicintai Allah. Oleh karenanya, seorang Muslim yang melaksanakan puasa Daud nantinya akan menjadi seorang hamba yang dicintai oleh Allah dalam setiap kondisi yang berbeda dan dipermudah setiap kesulitan yang menghampiri.
Nah, demikian beberapa ulasan mengenai puasa Daud yang perlu diketahui. Meskipun merupakan puasa sunah, banyak keutamaan yang akan didapatkan oleh seorang Muslim yang melaksanakan puasa ini.
Alumnus Sastra Indonesia, yang Sebagian hidupnya digunakan untuk menulis
