Surat Al Furqan yang artinya Pembeda merupakan surat ke 25 di dalam Al Quran. surat yang terdiri dari 77 ayat ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Surat Furqan terdiri dari 6 ruku dan berada di jus 18 (1-20) dan jus 19 (21-77).
Nama Al Furqan diambil dari kata al Furqan yang merupakan ayat pertama di dalam surat ini. Memiliki arti pembeda, surat ini menjelaskan mengenai perbedaan antara yang haq dan batil. Hal yang dimaksud haq dalam konteks ini adalah kebenaran tentang kebesaran Allah SWT dan yang dimaksud batil adalah perbuatan syirik dan musyrik.
Serupa dengan surat Al Quran yang lain, surat Surat Al Furqan ini juga mengandung banyak sekali keutamaan yang patut untuk diteladani. Untuk lebih jelasnya, berikut kami ulas mengenai azbabun nuzul, dan kandungan dari Surat Al Furqan ini.
Asbabun Nuzul Surat Al Furqan
Salah satu kisah mengenai asbabun nuzul Surat Al Furqan diriwayatkan oleh Ibnu Mardawih bahwa seseorang yang bernama Abu Mu’ith pernah duduk-duduk di Makkah dengan nabi Muhammad tanpa menyakitinya. Sedangkan kaum Quraisy apabila sedang duduk-duduk dengan nabi Muhammad SAW mereka menyakitinya.
Abu Muith memiliki seorang sahabat yang sedang pergi ke Syam yang bernama Umayyah bin Khalaf. Sekembalinya ia dari Syam, suku Quraisy mengatakan bahwa Abu Muith telah berpindah agama. kemudian pada pagi harinya, Umayyah bin Khalafmendatangi Abu Mu’ith. Sesampainya di sana Abu Muith mengucapkan salam, namun tidak dijawab oleh Umayyah bin Khalaf. Abu Muith pun bertanya ‘’mengapa engkau tidak menjawab salamku?’’. Kemudian Umayyah bin Khalaf menjawab ‘’bagaimana aku bisa menjawab salammu sementara engkau telah berpindah agama’’.
Mendengar hal tersebut Abu Muith bertanya kembali ‘’apakah orang-orang Quraisy yang mengatakannya?’’ dan dijawab Iya oleh Umayyah bin Khalaf. Abu Muith kembali bertanya ‘’lalu apa yang harus aku lakukan agar mereka tidak menuduhku begitu?’’. Umayyah bin Khalaf menjawab ‘’datangi Muhammad SAW, lalu ludahi dan caci-maki dia’’.
Mendengar nasihat dari Umayyah bin Khalaf, Abu Muith langsung bergegas mendatangi Rasulullah SAW dan meludahi wajahnya. Mendapatkan perlakuan seperti itu Nabi Muhammad SAW tidak berbuat apa-apa, namun berkata ‘’jika aku mendapati engkau melangkahkan kaki dari gunung-gunung Makkah, aku akan memenggal lehermu dalam keadaan terborgol’’.
Maha besar Allah SWT yang selalu membantu umatnya yang dalam keadaan susah, setelah perang Badar selesai, Abu Muith dan kawan-kawannya pun kalah dan ditawan oleh nabi Muhammad SAW karena berusaha keluar dari Makkah. Lalu Abu Muith mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya ‘’apakah engkau akan membunuhku?’’. Nabi pun menjawab ‘’ Ya, karena engkau telah meludahiku’’.
Peristiwa tersebutlah yang menjadi sebab musabab dari diturunkannya Q.S Al Furqan ayat 3.
Fadhilah Surat Al Furqan
- Jaminan Masuk Surga Tanpa Hisab
Barang siapa yang membaca surat Al Furqan secara istiqomah, insyaallah akan masuk surga tanpa dihisab.
- Dihindarkan dari Gangguan Jin dan Setan
Fadhillah kedua dari surat Al Furqan yaitu dijauhkan dari gangguan jin dan setan. Caranya cukup mudah yaitu dengan menuliskan surat ini pada sebuah kertas kemudian diletakkan di sabuk atau ikat pinggang.
Demikian ulasan lengkap mengenai surat Al Furqan yang termasuk dengan asbabun nuzul dan fadhillahnya. Semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih.

Alumnus Sastra Indonesia, yang Sebagian hidupnya digunakan untuk menulis