Umum

Pengertian dan Contoh Teks Eksplanasi

×

Pengertian dan Contoh Teks Eksplanasi

Share this article
Pengertian dan Contoh Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi – Tahukah kamu? Jika memperhatikan lingkungan sekitar banyak yang bisa dipelajari. Munculnya berbagai budaya atau kehidupan sosial yang terjadi hingga fenomena-fenomena alam yang sangat berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan. Hal-hal tersebut lantas tidak bisa hanya dibiarkan saja, namun sebaiknya dipelajari dan juga diamati lebih dalam. Salah satu caranya adalah dengan menuangkannya dalam bentuk paragraf sehingga orang lain mampu dan dapat mempelajarinya juga.

Pengertian dan Contoh Teks Eksplanasi

Sebuah karangan yang berisi tentang penjelasan mengenai suatu fenomena alam, sosial, dan budaya ini merupakan pengertian umum tentang teks eksplanasi. Di dalam teks eksplanasi akan menjelaskan fenomena tersebut secara berurutan dan saling terkait sesuai dengan fakta dan ilmu yang ada. Oleh karena itu, pada teks eksplanasi terdapat sebab akibat yang muncul. Suatu peristiwa akan dipengaruhi oleh peristiwa lainnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai teks eksplanasi, berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian dan contoh teks ekplanasi yang akan dibahas bersama-sama dalam artikel ini!

Pengertian Teks Eksplanasi Menurut Para Ahli

Untuk memahami teks eksplanasi lebih jelas, terlebih dahulu pahami pengertian teks eksplanasi. Suatu pengertian tidak bisa diambil begitu saja dan darimana saja. Harus ada sumber yang jelas sehingga ilmu tersebut bukan sebuah karangan tanpa dasar semata. Berikut beberapa para ahli yang akan memberikan pengertian mengenai teks eksplanasi:

  • Restuti (2013:85)

Teks ekplanasi ini muncul dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Tidak heran jika pengerian teks eksplanasi menurut para ahli ini muncul dan dimuat di salah satu buku pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu buku bahasa Indonesia yang ditulis oleh Restuti (2013:85), ia mengungkapkan jika teks eksplanasi adalah sebuah karangan yang menerangkan atau memberikan penjelasan mengenai suatu proses atau fenomena alam maupun sosial.

  • Mahsun (2013:189)

Sama dengan pernyataan Restuti, Mahsun juga memberikan pengertian mengenai teks eksplanasi di salah satu buku pelajaran bahasa Indonesia yang pernah ia susun. Menurut Mahsun (2013:189),  teks eksplanasi merupakan sebuah karangan dengan bagian-bagian yang akan memperlihatkan sebuah pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Pernyataan-pernyataan yang diberikan akan saling terkait dan melengkapi satu sama lain.

  • The Contemporary English-Indonesian Dictionary (651)

Pengertian teks eksplanasi ini juga bisa ditemukan di dalam sebuah kamus dengan nama The Contemporary English-Indonesian Dictionary yang ditulis oleh Peter Salim dan diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Jakarta Press di tahun 1997. Di dalam kamus tersebut dijelaskan jika teks eksplanasi adalah ‘sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-femonema alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Pengertian Teks Eksplanasi Secara Umum

Ketiga pengertian yang diambil dari para ahli mengenai teks eksplanasi ini bisa disimpulkan jika : teks eksplanasi adalah sebuah karangan yang berisi tentang pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi mengenai suatu proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, dan lainnya tetapi tidak merupakan manusia.

Secara etimologi, eksplanasi berasal dari bahasa Inggris yaitu eksplanation yang berarti penjelasan atau keterangan. Namun secara istilah, pengertian eksplanasi adalah sebuah paragraf yang di dalamnya memuat informasi tentang tahapan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’. Secara umum, teks eksplanasi memuat informasi seputar budaya, sosial, ilmu pengetahuan, dan peristiwa alam. Tetapi sebenarnya, teks eksplanasi meliputi beberapa peristiwa.

Untuk aspek ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ biasanya digunakan untuk mencari tahu sebab akibat. Di dalam suatu kejadian di lingkungan sekitar, pasti mempunyai sebab akibat dan proses di dalamnya. Sehingga dengan menggunakan dua aspek tersebut, Anda bisa merasakan dan mempelajarinya dengan sangat mudah. Saat Anda ingin membuat contoh teks eksplanasi yang baik dan benar, maka selalu sertakanlah dua aspek tersebut.

Tujuan Teks Eksplanasi

Di dalam pengertian teks eksplanasi yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya sangat jelas terlihat apa tujuan dari dibuatnya teks eksplanasi. Ada dua tujuan utama yang ingin dicapai oleh sebuah teks eksplanasi, yaitu:

  1. Menjelaskan suatu fenomena yang terjadi secara ilmiah dan bukan fiktif atau bohong.
  2. Menjelaskan sebab dan akibat suatu peristiwa atau fenomena

Adanya kedua tujuan tersebut akan memberikan manfaat kepada para pembaca seperti mendapatkan informasi secara detail dan terperinci. Pembahasan secara ilmiah yang dilakukan akan mengurangi salah informasi sehingga menimbulkan spekulasi dan perspektif yang keliru.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Contoh Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi ini sering disalahpahami sebagai jenis teks lainnya seperti teks prosedur dan teks eksposisi. Padahal antara teks eksplanasi, teks prosedur, dan teks eksposisi memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Jika teks prosedur akan menjelaskan mengenai suatu langkah-langkah untuk mencapai tujuan tertentu, bukan menjelaskan suatu fenomena yang memang terjadi sedangkan teks eksplanasi lebih fokus kepada penjelasan fenomena yang terjadi sesuai dengan fakta dan ilmu pengetahuan.

Perbedaan paling mencolok dengan teks eksposisi yang paling mencolok adalah teks eksposisi adalah sebuah karangan yang berisi gagasan-gagasan penulis mengenai suatu topik tertentu secara singkat, padat, dan akurat sesuai dengan fakta ilmiah atau ilmu pengetahuan yang ada sehingga teks eksposisi ini juga merupakan teks nonfiksi. Dalam teks eksplanasi penulis tidak memasukkan gagasan atau argumennya sendri namun murni berdasarkan fakta dan ilmu pengetahuan yang ada.

Dua paragraf di atas menjelaskan tentang salah satu ciri dari teks eksplanasi. Lebih jelasnya lagi, teks eksplanasi memiliki ciri-ciri yang lainnya. Berikut penjelasannya:

  • Berisikan Tentang Fakta

Sudah disinggung sebelumnya bahwa teks eksplanasi haruslah berisi hanya tentang fakta-fakta saja dan tidak ada tambahan mengenai gagasan atau pendapat dari penulis. Jika di dalam teks eksplanasi terdapat opini penulis, maka teks tersebut akan masuk ke dalam jenis teks eksposisi. Contoh dari teks eksposisi sesuai dengan fakta tanpa ada tambahan opini penulis seperti:

‘Salah satu fenomena menarik saat musim dingin adalah salju. Salju menjadi unik karena Kristal-kristal es yang lembut dan putih seperti kapas ini hanya hadir secara alami di negeri empat musim atau di tempat-tempat yang sangat tinggi seperti Puncak Gunung Jayawijaya di Papua.’

Paragraf di atas menjelaskan salah satu fenomena alam yaitu salju yang sesuai dengan fakta. Beberapa fakta yang diungkap pada paragraf tersebut seperti: Kristal-kristal es yang lembut dan putih; hadir secara alami di negeri empat musim atau tempat-tempat tinggi.

Jika penulis memasukkan opini pribadinya maka bisa saja yang dituliskan selain fakta adalah pendapatnya mengenai salju itu sendiri atau salju di negara manakah yang paling indah, atau ia pernah mengunjungi daerah yang bersalju atau kesan pertama saat melihat salju itu sendiri.

  • Penjelasannya Berurutan

Tidak hanya dalam satu karangan eksposisi saja yang paragrafnya harus berurutan dan saling terkait karena menjelaskan sebab akibat. Namun, di dalam setiap paragrafnya untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu juga dengan penjelasannya yang saling berurutan agar pembaca lebih mampu untuk memahami maksud dari fenomena tersebut. Contoh:

‘Salju berawal dari uap air yang berkumpul di atmosfer bumi. Kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi (yaitu temperature dimana gas berubah bentuk menjadi cair atau pekat), kemudian menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan, massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara. Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan tersebut pecah dan partikel air pun jatuh ke bumi.’

  • Strukturnya Jelas dan Selalu Berurutan

Di dalam teks eksplanasi terdapat tiga struktur yang saling berkaitan satu sama lain. Struktur ini tersususun secara berurutan, yaitu: pernyataan umum, penjelasan atau urutan sebab akibatnya, intepetrasi atau juga bisa disebut dengan penutup atau kesimpulan dari pembahasan teks eksplanasi tersebut.

  • Bersifat Informatif

Teks ekplasani harus bersifat informatif atau memberikan informasi-informasi yang berguna bagi para pembaca. Namun, meski bersifat informative tidak boleh terdapat unsur argumen atau pendapat dari penulis. Contoh bagian teks eksplanasi yang bersifat informative sepeti:

‘Partikel air yang jatuh adalah air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni tidak langsung membeku pada temperature 0, karena pada suhu tersebut terjadi perubahan fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperature lebih rendah dari pada 0.’

Dari penggalan paragraf di atas merupakan paragraf yang berisi informasi mengenai awal proses terbentuknya salju yaitu air murni akan membeku pada suhu di bawah 0.

  • Informasi yang Diberikan Bersifat Ilmiah

Informasi yang diberikan dan dijelaskan pada teks eksplanasi tidak sebatas hanya sekadar informasi saja tetapi merupakan informasi dengan dasar-dasar ilmiah yang ada. Bisa dikatakan jika teks eksplanasi merupakan karangan non fiksi. Contoh paragraf informasi yang bersifat ilmiah pada teks eksplanasi seperti:

‘Temperatur udara tepat di bawah awan adalah 0. Tapi, temperatr yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi Kristal-kristal es.

Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi sebagai pemercepat fase pembekuan, juga perekat antar uap air. Sehingga partikel air (yang tidak murni lagi) bargabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk Kristal lebih besar. Jika temperature udara tidak sampai melelehkan Kristal es tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah dalam bentuk hujan air.’

  • Objektif
Baca Juga :   Cara Transfer Saldo DANA Ke Gopay dan Sebaliknya Terbaru

Pada teks eksplanasi harus bersifat objektif yang artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pendapat atau pandangan pribadi karena jika memberikan pendapat pribadi, maka tidak bisa lagi disebut dengan teks eksplanasi tetapi lebih mirip kepada teks eksposisi. Contohnya:

‘Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal salju yang memiliki bentuk yang sama di dunia ini seperti sidik jari kita. Salju yang sudah turun semenjak bumi tercipta sehingga sekarang, tidak satupun yang memiliki bentuk kristal yang sama. Meski memiliki keunikan, salju juga tidak jarang mengakibatkan banyak kerugian baik fisik maupun material yang tentu tidak sedikit nilainya.’

Kaidah Bahasa Teks Eksplanasi

Kaidah bahasa ini berarti aturan yang dipakai untuk menuliskan suatu teks eksplanasi. Karena teks eksplanasi merupakan karya non-fiksi atau juga bisa disebut sebagai suatu karya ilmiah maka harus mengikuti kaidah bahasa atau aturan tertentu yang harus di terapkan. Umumnya, teks ekspalanasi akan menggunakan kaidah bahasa seperi ini:

  • Bersifat Generic atau Umum Bukan Manusia

Dalam sebuah teks eksplanasi topik yang dibahas akan fokus kepada fenomena yang terjadi dan bersifat umum (generic) seperti misalkan teks eksplanasi mengenai Terjadinya Banjir, Terjadinya Tsunami, Dampak Pengolaan Sampah, Kemiskinan, dan lain-lain. Meski pada topik yang dipilih adalah mengani sosial budaya, pembahasan teks eksplanasi tidak berfokus kepada manusianya atau juga disebut dengan non-human participant. Maksud dari umum tersebut tidak mengambil fokus fenomena pada suatu waktu atau tempat seperti misalnya Terjadinya Tsunami Aceh.

Suatu teks eksplanasi bersifat umum atau tidak bisa langsung dilihat di paragraf pembuka yang tidak akan menunjukkan suatu tempat atau waktu spesifik, contohnya:

‘Banjir adalah suatu fenomena alam yang sangat merugikan sehingga disebut juga dengan bencana alam. Kata banjir berarti ketidak mampuan sungai, danau, drainase atau aliran air lainnya untuk menampung air yang jumlahnya sangat banyak, sehingga meluap dan memasuki daerah sekitarnya. Bencana banjir ini sering sekali muncul pada daerah-daerah pinggiran sungai (DAS) atau daerah yang dahulunya merupakan sungai dan juga daerah yang sistem drainasenya terganggu.’

Meskipun dijelaskan tentang tempat-tempat yang biasanya terjadi banjir tetapi tidak dijelaskan secara spesifit alamat dan kapan terjadinya seperi alamat dan tanggal oleh karena itu maka teks eksplanasi bersifat umum.

  • Kata Kerja Aktif

Menulis teks eksplanasi akan menggunakan kata kerja aktif. Yang dimaksud dengan kata kerja aktif ini adalah

‘Faktor yang kedua adalah faktor sosial. Faktor yang satu ini merupakan penyebab sering menghasilkan bencana banjir. Hal ini terjadi karena kebiasaan manusia itu sendiri yang merusak alam. Pertama-tama mereka akan membuang sampah di sungai –sungai sehingga menyebabkan permukaan sungi menjadi dangkal akibat dari sampah-sampah yang menumpuk. Kemudian, mereka juga membangun rumah atau bangunan lainnya di daerah-daerah yang mestinya menjadi tempat resapan air sungai, seperti di pinggiran atau belantara sungai.’

Dari penggalan paragraf di atas kata kerja aktif yang dipakai seperti: membuang, merusak, menumpuk, dan membangun.

  • Menggunakan Konjungsi

Suatu teks eksplanasi haruslah saling terkait sehingga membentuk suatu kalimat dan paragraf yang runtut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah konjungsi atau kata hubung yang tepat. Menurut Wikipedia konjungsi adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lainnya. Beberapa contoh kata hubung ini seperti: dan, atau, tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena, sehingga, bahwa, untuk, saat itu, kemudian, namun, dan lain-lain.

‘Faktor pertama adalah faktor alam. Faktor ini merupakan penyebab yang berasal dari alam itu sendiri. Alam akan menghasilkan hujan deras yang terus-menerus turun dan menyebabkan daerah-daerah penampung air meluap, sehingga air tersebut tidak dapat lagi mengalir. Akibatnya, air akan menuju ke segala arah dan masuk ke pemukiman-pemukiman warga. Selain itu, alam juga bisa menyebabkan penyempitan sungai akibat dari erosi sehingga sedimentasi masuk ke dalam sungai dan menyebabkan daya tamping sungai menjadi berkurang.’

Penggalan paragraf eksplanasi di atas memperlihatkan penggunaan konjungsi agar kalimat yang satu dengan kalimat yang lain saling terhubung dar berkaitan. Beberapa konjungsi yang digunakan seperti: dan, sehingga, akibatnya, dan selain itu.

  • Keterangan Waktu dan Tempat

Mesikpun teks eksplanasi tidak memberikan keterangan waktu yang sangat spesifik, tetapi untuk memperjelas informasi diperlukan juga keterangan waktu dan tempat. Keterangan waktu ini adalah suatu kata yang akan memberitahukan atau menjelaskan kapan peristiwa tersebut berlangsung. Sedangkan keterangan tempat akan menjelaskan dimana peristiwa tersebut terjadi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penggalan paragraf teks ekspalansi mengenai Pemanasan Global di bawah ini. Contoh:

‘Dampak pemanasan global dapat dirasakan oleh bumi hingga saat ini. Mencairnya es di Kutub Selatan dan Kutub Utara menjadi salah satu dampak fenomena alam tersebut. Sekitar 19 juta ton es di Greenland telah mencair. Selain itu, volume es di Artik pada tahun 2007 hanya tinggal setengah dari 4 tahun sebelumnya. Mencairnya es ini berdampak pada meningkatnya volume air laut. Diperkirakan permukaan air laut akan naik sampai dengan 7 meter, apabila es di Greenland mencair. Level ini cukup  untuk menenggelamkan pantai-pantai, pelabuhan dan daratan rendah di seluruh dunia.

Dari penggalan paragraf di atas terlihat menggunakan keterangan waktu seperti: saat ini, tahun 2007, 4 tahun sebelumnya. Sedangkan keterangan tempat yang digunakan tidak spesifik, yaitu: bumi, kutub selatan dan kutub utara, Greenland, Artik, permukaan laut, pantai-pantai, pelabuhan dan daratan rendah di seluruh dunia.

  • Istilah Ilmiah

Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan jika salah satu ciri teks eksplanasi adalah menggunakan informasi yang bersifat ilmiah, tentu saja istilah ilmiah akan sering muncul dan digunakan dalam penulisan teks eksplanasi yang memberikan penjelasan dan informasi mengenai suatu fenomena yang terjadi. Istilah ilmiah ini akan sangat sering muncul ketika membuat teks eksplanasi yang berhubungan dengan fenomena alam. Contoh dari penggunaan istilah ilmiah bisa dilihat pada penggalan teks eksplanasi di bawah ini:

‘Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbond Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Dioksida (NO) dari pupuk-pupuk dan gas CFC yang banyak digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2, sebagai contoh sebuah molekul CH4 menghasilkan efek pemanasan 23 kali lipat. Sedangkan molekul NO menghasilkan efek sampai 300 kali lipat. Bahkan ada yang mencapai ribuan kali lipat yaitu gas lain seperti Cloroflurocarbons (CFC).’

Penggalan teks eksplanasi tersebut menggunakan beberapa istilah ilmiah, misalnya: pemanasan global, Karbond Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Dioksida (NO), molekul, dan Cloroflurocarbons.

  • Kata Ganti Benda

Dalam bahasa Indonesia, kata ganti benda ini sangat banyak jenisnya dan sangat sering digunakan untuk membuat suatu karangan, seperti:

  1. Kata ganti orang

Kata ganti orang ini pun ada kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Masing-masing memiliki tunggal dan jamak. Apabila dilihat dengan tabel maka:

KeteranganTunggalJamak
Orang PertamaSaya, aku, dakuKita, kami
Orang KeduaKamu, anda, kauKalian, kamu, sekalian,
Orang KetigaIa, dia, beliaumereka

 

  1. Kata ganti penanya

Kata ganti penyanya ini disebut juga dengan pronomia interogativa yang digunakan untuk menanyakan waktu, tempat, orang, atau keadaan tertentu seperti: kapan, di mana, ke mana, siapa, apa, bagaimana, kenapa, dan mengapa.

  1. Kata ganti pemilik/kepunyaan

Kata ganti ini memiliki nama lain yaitu pronominal posesiva yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan seperti: –ku, –mu, –nya, kami, mereka, dan lain-lain.

  1. Kata ganti penghubung

Kata ganti penghubung salah satunya adalah yang, kata ini digunakan pada kalimat majemuk. Kata ganti penghubung juga disebut dengan pronomia relativa.

  1. Kata ganti penunjuk

Pronominal demonstrativa adalah nama lain dari kata ganti penunjuk untuk mengganti keterangan lokasi atau suatu benda, seperti: ini, itu, sana, sini, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, begini, begitu, dan masih banyak lagi.

  1. Kata ganti tak tentu

Kata ganti tak tentu ini adalah kata ganti untuk memberikan informasi yang belum diketahui dengan jelas, seperti: sesuatu, seseirang, barang siapa, masing-masing, para, dan lain-lain.

Baca Juga :   Doa Mendapat Jodoh yang Baik Agar Menjadi Keluarga Bahagia

Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan penggalan paragraf teks eksplanasi di bawah ini:

 ‘Pernahkan kalian bertanya-tanya mengapa cuaca terasa semakin panas? Memang benar, sampai detik ini cuaca terasa sangat panas. Beberapa informasi mengatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat adanya fenomena pemanasan global, yaitu suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan sekitar 0.6  dari periode abad terakhir. Data ini merupakan hasil dari penelitian-penelitian oleh para ahli. Perubahan ini jangan dianggap hal yang kecil karena hanya dengan 0.6  dapat berdampak besar pada bumi.’

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Terdapat tiga struktur utama pada teks eksplanasi yaitu pernyataan umum, penjelasan urutan sebab dan akibat, yang terakhir adalah intepretasi. Penjelasan lebih lengkapnya ada di bawah ini berikut dengan contoh teks eksplanasinya.

  • Pernyataan Umum

Pernyataan umum ini berfungsi sebagai paragraf pembuka untuk masuk ke dalam topik sebelum dijelaskan sebab dan akibat fenomena tersebut. Biasanya akan berisi tentang pengertian atau deskirpsi singkat mengenai fenomena yang menjadi topik pada teks ekspalansi tersebut. Contoh:

‘Hujan alam adalah peristiwa yang terjadi secara alamiah. Banyak peristiwa alam yang terjadi di muka bumi ini. Salah satu peristiwa alam yang tidak dapat dihindari adalah hujan. Hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Hujan tidak terjadi begitu saja tanpa proses. Air yang jatuh adalah air yang berasal dari air laut yang menguap, air sungai, limbah, dan lain-lain.’

  • Penjelasan (Urutan Sebab dan Akibat)

Bagian kedua ini adalah inti dari teks eksplanasi. Mengapa disebut sebagai inti? Karena pada bagian ini akan berisikan penjelasan mengenai urutan sebab dan akibat dari fenomena yang dijadikan topik utama pada teks eksplanasi. Bagian ini umumnya terdiri lebih dari satu paragraf. Perhatikan contohnya agar lebih jelas lagi:

‘Hujan dapat terjadi karena adanya bantuan dari sinar matahari. Sinar matahari yang panas akan membantu air laut, sungai dan yang lainnya menguap. Penguapan itu akan menghasilkan uap-uap yang menuju ke atas atau melayang ke udara…………………….(dan seterusnya)’

  • Intepretasi

Bagian terakhir disebut dengan intepretasi atau juga bisa dikatakan bahwa paragraf terakhir ini akan muncul di teks eksplanasi sebagai penutup. Penutup suatu teks eksplanasi umumnya berupa kesimpulan dari seluruh penjelasan ututan sebab dan akibat, atau juga bisa berupa intisari dari keseluruhan pembahasannya.

‘Meskipun hujan dapat terjadi kapan saja, kita tidak boleh terlalu khawatir juga tidak boleh terlalu lengah. Hujan tidak akan berbahaya jika kita bisa meminimalisir efek yang dihasilkan…………………… (dan seterusnya)

Cara Menulis Teks Eksplanasi

Berikut beberapa langkah mudah yang bisa diikuti untuk membuat teks eksplanasi dengan mudah:

  • Menentukan Topik yang Menarik

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menentukan topik yang menarik para pembaca untuk mebaca karangan yang dibuat seperti fenomena yang atau kejadian yang sedang berlangsung disekitar. Misalkan akhir-akhir ini sering terjadi gempa bumi, maka topik yang diangkat bisa fenomena tentang gempa bumi tersebut atau perubahan yang terjadi setelah adanya gempa bumi tersebut.

Topik juga bisa dicari dari interaksi sosial yang terjadi di lingkungan tinggal. Contoh dalam pembahasan ini misalkan adanya interaksi sosial yang sangat intim dari ibu-ibu antar tetangga. Topik utamanya adalah interaksi para ibu-ibu tetangga, dan judul yang bisa dipilih seperti Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan dalam Interaksi Sosial.

  • Mengumpulkan Referensi

Mencari referensi sesuai topik sebanyak-banyaknya akan membantu dalam prosesn penulisan dan memilah mana sajakah informasi yang ingin disampai kepada para pembaca. Referensi ini bisa di ambil dari berbagai sumber seperti buku dan internet. Pastikan setiap referensi yang dipakai merupakan informasi dari sumber yang jelas dan bukan sebuah informasi keliru.

  • Membuat Kerangka Karangan/Teks

Setelah menentukan topi dan juga mengumpulkan referensi. Agar saat menulis teks eksplanasi tidak kesulitan atau kehilangan kata-kata dan mendadak ide hilang atau juga disebut dengan writer block maka bisa dengan membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Berikut contoh kerangka karangan yang bisa dibuat sesuai dengan topi yang sudah ditentukan. Teks eksplanasi memiliki tiga struktur utama yaitu pernyataan umum, penjelasan sebab dan akibat, dan ketiga adalah intepretasi.

  1. Pernyataan Umum

Inti paragraf            : Pergunjingan merupakan kehidupan sosial manusia untuk meluapkan kekecewaan seseorang.

Kalimat pendukung : Pergunjingan tidak untuk mencari solusi, ruang gunjing menjadi bagian rutinitas, terdapat hasrat dan keupasaan saat mengorek aib orang lain, setiap agama mengutuk pergunjingan, terdapat pembunuhan karakter.

  1. Penjelasan sebab dan akibat

Penjelasan sebab dan akibat biasanya memiliki banyak paragraf untuk menjelaskan fenomena yang sedang dibahas.

Inti paragraf 1 : salah satu penyebab munculnya kelompok pergunjingan adalah pikiran menganggur sehingga memiliki kelebihan energi di pikirannya.

Kalimat pendukung : menjamurnya kelompok pergunjingan, munculnya interaksi sosial untuk saling menjejali pikiran berupa gunjingan.

Inti paragraf 2 : Ketika seseorang merasakan kekecewaan pada objek yang sama akan dengan mudah membentuk kelompok sosial.

Kalimat pendukung : pergunjingan muncul begitu saja, dari sekadar berbasa-basi dab bertukar pikiran, pergunjingan dapat mempererat hubungan pertemanan dan keakraban, sesuatu yang berlebihan akan mendatangkan dampak negatif.

Inti paragraf 3 : pergunjingan muncul karena perasaan senasib.

Kalimat pendukung : aka nada ungkapan rasa kekeewaan, munculnya persetujuan antar individu, ruang gunjing memberikan dampak positif kepada pelaku.

  1. Intepretasi

Intri paragraf          : Pergunjingan muncul diawali dengan pikiran menganggur.

Kalimat pendukung : adanya perasaan senasib sepenanggungan, sikap egois yang muncul, saling memberikan pikiran masing-masing.

  • Mengembangkan Teks

Setelah membuat kerangka karangan, selanjutnya tinggal mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks eksplanasi yang utuh. Teks eksplanasi ini harus dijelaskan secara runtut dan juga saling terkait satu sama lain karena pada dasarnya teks eksplanasi akan memberikan informasi penjelasan sebab-akibat suatu fenomena. Contoh dari pengembangan teks eksplanasi berdasarkan kerangka karangan sebelumnya:

Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan dalam Interaksi Sosial

Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan, terpendam hasrat dan kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa ini, kita menyebutnya dengan pembunuh karakter. Sebenarnya, mengapa dan bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?

Salah satunya penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pejerjaan tepat. Kondisi yang demikian akan mendorong interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.

Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalamnya hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negative. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan.

Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan asa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial.

Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang lain.

  • Menyunting Teks

Melakukan penyuntingan teks setelah mengembangkan teks baik untuk dilakukan untuk mengkoreksi adanya penulisan kata atau mungkin ada kalimat yang rancu dan kurang jelas atau memberikan kesan ambigu. Selain itu, penyuntingan teks eksplanasi akan mebuat karangan yang kamu buat lebih baik dan dengan hasil maksimal.

Contoh Teks Eksplanasi

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Lingkungan

Pengeloaan Sampah

Secara spesifik, berbagai jenis sampai yang ada di dunia ini bisa dikategorikan menjadi dua, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Meskipun sampah organic merupakan jenis sampah yang bisa membusuk alias akan menimbulkan bau tak sedap, mengundang lalat, mengundang bakteri, dan terlihat menjijikkan, namun sampah organic ini justru merupakan sampah ramah lingkungan karena akan membusuk dan kembali menjadi tanah. Tak hanya itu, sampah organik bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah.

Baca Juga :   20+ Contoh Puisi Ibu Terbaik Dalam Berbagai Tema

Sebaiknya, sampah anorganik yang tidak berbau dan tidak busuk ini justru akan menjadi sampah yang tidak ramah lingkungan karena sangat sulit terurai dan akan berakhir menjadi tumpukkan limbah yang berpotensi merusak tanah atau bahkan menghambat aliran sungai bila tidak ditangani dengan baik.

Sebetulnya mengelola sampah agar tidak menjadi masalah sangatlah mudah dan hal ini bisa dimulai dari masing-masing individu untuk menyadari betapa pentingnya perilaku tidak sembarangan memperlakukan sampah.

Berikut ini tata cara sekaligus langkah-langkah sederhana untuk mengelola sampah:

  1. Menyediakan setidaknya dua jenis tempat sampah di setiap rumah, yakni tempat sampah organik (sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, tulang ayam/ikan, dan lain-lain) dan tempat sampah anorganik (plastic, logam, dan kaca). Bila mungkin, sediakan satu lagi tempat sampah lagi khusus untuk sampah logam dan kaca sehingga sampah ini akan terpisah dengan plastik.
  2. Bila kita telah memiliki dua atau tiga tempat sampah untuk jenis sampah yang berbeda maka kita akan lebih mudah memilah sampah untuk diolah atau dimanfaatkan kembali. Sampah organik sangat bagus untuk dipergunakan sebagai pupuk dengan diolah sedemikian rupa. Sederhananya, sampah organic ini bisa ditimbun di dalam lubang tanah dan dibiarkan saja terurai. Tanah tempat menimbun sampah organik ini bisa dipastikan akan menjadi tanah yang kaya mineral untuk memupuk tanaman. Sementara itu, sampah plastik bisa kita daur ulang (bila kita kreatif) atau kita bakar di satu tempat khusus agar musah dan tidak mencemari area lain.

Sebaiknya lakukan membakar sampah plastik sesering mungkin, artinya kita tidak memiliki banyak sekali timbunan sampah plastik, sehingga jika dibakar maka asapnya akan menganggu lingkungan sekitar.

Bila kita enggan mendaur ulang atau membakar sampah tersebut, sampah plastic sebenarnya laku dijual meskipun harganya sangat murah. Sampah logam tentunya memiliki nilai jual yang lumayan sebagai barang rongsokkan. Sementara sampah beling/pecahan kaca sebaiknya dibukur dalam-dalam di tempat yang aman.

  1. Selain opsi untuk mengelola sampah anorganik seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, sebenarnya sampah plastic atau logam ini merupakan rejeki bagi pemulung. Bila sampah ini telah terpisah dengan sampah organik, pemulung akan dengan senang hati mengambilnya tanpa sisa (tentu sampah pecahan kaca menjadi pengecualian).

Bila sampah dikelola dengan baik, tentunya sampah tidak akan lagi menjadi sumber penyakit dan sumber masalah, sebaliknya, sampah akan menjadi energi alternative yang bermanfaat untuk diri kita sendiri atau orang lain. Tak hanya itu, mengoptimalkan manfaat sampah akan memperpanjang umur bumi yang artinya akan memperpanjang pula umur peradaban manusia serta kelangsungan seluruh makhluk hidup di planet bumi.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Makhluk Hidup

Metamorfosis

Metamorfosis merupakan peristiwa di mana hewan berubah menjadi bentuk dewasa. Fenomena ini terjadi pada sebagian besar serangga, amfibi, crustacean, molusca, echinodermata, dan lain-lain. Perubahan bentuk ini tidak selalu melibatkan perubahan bentuk yang ekstrim atau perubahan habitat.

Terdapat dua jenis metamorfosisi, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna atau holometabola terjadi pada serangga seperti kupu-kupu. Binatang ini menetas dari telur, menjadi ulat atau larva. Ulat menghabiskan masa hidupnya untuk makan daun, kemudian merubah dirinya menjadi pupa atau kepompong.

Kepompong adalah semacam selimut yang menyelubungi ulat selama bebeapa hari. Setelah perubahan dalam kepompong sempurna, kupu-kupu akan keluar dari dalam pupa dan meregangkan sayap sehingga ia bisa terbang. Perubahan bentuk ulat menjadi kupu-kupu termasuk dalam metamorfosis sempurna karena terjadi perubahan bentuk yang disertai dengan hancurnya tubuh larva dan menyisakan beberapa sel.

Sel-sel tersebut kemudian tumbuh kembali menjadi kupu-kupu yang kemudian muncul keluar dari pupa. Metamorfosis sempurna tidak hanya terjadi pada kupu-kupu. Lalat rumah dan kepik juga melalui fase pupa dan melewati tahapan metamorfosis sempurna.

Lain halnya dengan metamorfosis tidak sempurna yang merupakan proses perubahan bentuk hewan yang tidak melewati fase pupa. Pada proses metamorfosis ini, hewan tidak mengalami banyak perubahan. Biasanya perubahan terjadi pada ukuran, tumbuhnya organ tertentu seperti sayap, serta pergantian kulit yang juga disebut instar.

Hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna antara lain, belalang, serta kecoa. Belalang menetas dari telur, kemudian menjadi larva/nimfa, dan tumbuh semakin besar menjadi belalang dewasa yang disebut pula dengan imago. Perubahan belalang dari nimfa ke imago tidak mengubah habitat atau makanan belalang. Ia tetap tinggal di pepohonan, memakan daun, serta bernafas dengan trakea. Selain serangga, metamorfosis juga terjadi pada amfibi.

Katak yang termasuk amfibi, melalui proses metamorfosis yang mengubah bentuk dari teluar hingga katak dewasa. Katak berina dewasa meninggalkan telur-telurnya di air. Setelah sepuluh hari, telur tersebut menetas dan mengeluarkan berudu. Berudu berbentuk seperti ikan kecil dan habitat di bawah permukaan air. Setelah 2 hari menetas, berudu akan menambahkan insang yang berfungsi untuk bernafas di dalam air. Tahap ini berlangsung selama 3 minggu.

Setelah 3 minggu, insang akan tertutup dengan sendirinya. Saat berumur 8 minggu, kaki belakang berudu sudah mulai tumbuh, diikuti dengan kaki depan. Saat kaki depan dan belakang tumbuh, bentuk berudu akan menyerupai katak berekor. Tidak lama setelahnya, ekor katak ini akan menghilang dan membuatnya menjadi katak dewasa.

Setiap makhluk hidup yang mengalami metamorfosis akan membutuhkan proses yang berbeda-beda. Selain bentuk fisik yang berubah, beberapa metamorfosis mengakibatkan perubahan habitat yang menyesuaikan dengan bentuk fisik setelah mengalami proses metamorfosis.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sosial Pendidikan

Kemiskinan dan Pendidikan

Kemiskinan adalah tingkat masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan yang rendah, masuarakat tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pokok seperti makanan, minum, pakaian, tempat berlindung, dan pendidikan. Biasanya masyarakat miskin cenderung bertempat tinggal dibantaran kali, bawah jembatan, dan tempat-tempat yang justru bukan tempat yang layak mendirikan bangunan. Terkadang justru mereka membangun tempat tinggal di atas tanah milik negara. Kemiskinan tidak hanya menjadi fenomena yang terjadi di Indonesia tetapi juga menjadi fenomena yang terjadi hampir di seluruh dunia. Banyak negara berkembang yang juga memiliki permasalahan yang sama tentang kemiskinan seperti negara Indonesia.

Banyak faktor terjadinya kemiskinan atau seseorang menjadi miskin. Faktor keterbatasan alat kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, seperti bangkrut, musibah, perilaku pribadi, perbudakan, dan struktur sosial. Faktor perilaku dan struktur sosial yang lebih mendominasi terjadi kemiskinan secara mengglobal. Perilaku manusia yang konsumtif, mementingkan gengsi daripada kebutuhan, dan penggunaan keuangan yang tidak sesuai dengan pemasukan yang diterima. Jumlah keluarga juga dapat mempengaruhi jika pemasukan tidak sebanding dengan kebutuhan untuk semua keluarga. Faktor struktur sosial lebih mengarah pada turun temurun kemiskinan itu sendiri. Orangtua yang miskin akan besar kemungkinan untuk tidak dapat mebiayai pendidikan anak-anak mereka sehingga anak-anak mereka akan sulit menjawah pendidikan. Dengan demikian, generasi kebodohan dan kemiskinan akan mudah menjadi turun ke generasi dalam keluarga miskin.

Faktor gengsi adalah faktor yang juga termasuk ke dalam faktor perilaku pribadi. Masyarakat cenderung mementingkan keinginan daripada kebutuhan pokok. Rokok, HP, pakaian bermerk, dan jalan-jalan merupakan contoh kesenangan sesaat yang dapat menghabiskan uang yang didapat selama bekerja. Sehingga, uang yang masuk tidak akan cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, banyak juga yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi fenomena kemiskinan ini. Mulai dari pemerintah menaikkan upah minimum pekerja, menyediakan lapangan kerja yang sesuai, memberikan pendidikan gratis, menyediakan tempat tinggal dengan harga terjangkau, dan secara pribadi masyarakat diminta untuk dapat berperilaku sewajarnya. Tidak menghambur-hamburkan uang mencari pejerjaan yang sesuai, menghilangkan sedikit gengsi dengan menabung, dan bantuan dari masyarakat sekitar. Kerja sama anatara penduduk kalangan sedang atau menengah dan kalangan ekonomi atas terhadap masyarakat kalangan bawah sangatlah penting. Saling mengingatkan, membantu, tetapi juga masyarakat dengan ekonomi rendah tidaklah boleh hanya berpangku tangan saja menerima bantuan yang diberikan.

Seharusnya, kemiskinan tidak perlu menjadi fenomena yang besar di Indonesia maupun di dunia. Jika kita secara pribadi mau menerima dan mensyukuri apa yang kita miliki tanpa membandingkan dan ada perasaan isi di dalamnya. Selain itu, adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sekitar tentang penanggulangan atau memberantas kemiskinan, diharapkan negara kita akan terbebas dari fenomena kemiskinan yang makin lama semakin bertambah.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Bumi

Gempa bumi adalah sebuah fenomena alam berupa guncangan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng di batu bumi. Guncangan tersebut berasal dari dasar bumi. Kawasan atau daerah yang sering merasakan gempa bumi bisanya berada di sekitar gunung yang aktif dan kawasan sekitar lautan luas.Runtutan penjelasan sebab akibat: Dikarenakan adanya pergeseran lempeng bumi yang terjadi di dasar bumi, menyebabkan terjadinya gempa bumi. Selain itu salah satu penyebab gempa bumi adalah gunung meletus. Gempa bumi terjadi dengan sangat cepat dan mempunyai efek yang sangat kuat bagi lingkungan sekitarnya. Getaran dari gempa bumi tersebut kemudian menyebar ke segala penjuru sehingga menyebabkan banyak bangunan runtuh dan rata dengan tanah. Interpretasi: Gempa bumi bisa kapan saja terjadi tanpa mengenal musim. Namun ada kawasan yang sering merasakan gempa bumi seperti di daerah perbatasan flat pasifik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Belanja Shopee Mom & Kids